Pada bayi atau balita, gangguan
mata seperti mata belekan dapat disebabkan oleh penyumbatan kelenjar air
mata dan adanya infeksi.
Mata
belekan yang terjadi pada bayi atau balita biasanya ditandai dengan
mata merah, mata berair dan mata mengeluarkan banyak kotoran secara
berlebih. Kondisi yang seperti ini tentu saja akan membuat bayi menjadi
tidak nyaman seperti susah membuka mata pada saat bangun tidur karena
kotoran mata dan air akan merekatkan selaput mata bagian atas dan juga
bawah. Bahkan terkadang bayi akan menjadi gelisah dan rewel karena gangguan pada mata tersebut.
Penyebab Mata Belekan
Pada bayi atau balita, gangguan pada
mata seperti mata belekan dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Namun,
secara garis besar dibagi menjadi 2 penyebab utama yaitu sebagai berikut
:
1. Mata Belekan Karena Penyumbatan Kelenjar Air Mata
Pada kasus mata belekan yang disebabkan
karena penyumbatan kelenjar air mata ini, biasanya terjadi pada bayi
berusia dibawah 3 tahun. Kondisi seperti ini akan menghambat aliran air
mata pada bayi ke rongga hidung, sehingga mata bayi pun akan menjadi
berair secara terus menerus. Dari genangan air inilah yang dapat
mengundang kuman penyakit dan menyebabkan penyakit mata seperti mata belekan.
Jika bayi Anda mengalami gangguan pada
mata ini maka Anda cukup membersihkannya dengan kapas basah. Biasanya
mata belekan yang disebabkan oleh penyumbatan kelenjar air mata ini akan
membaik dengan sendirinya. Namun jika dalam waktu 2-3 hari belum
kunjung sembuh maka membutuhkan tindakan operatif.
2. Mata Belekan Karena Infeksi
Mata belekan yang disebabkan oleh
infeksi jalan lahir pada proses persalinan, dokter biasanya akan
memberikan obat sesuai dengan apa yang menjadi penyebabnya. Penyebabnya
bisa berupa iritasi kimia, klamidia, bakteri atau virus. Gejala dari mata belekan yang
terjadi karena infeksi ini adalah mata merah, bengkak, banyak
mengeluarkan kotoran, kedua kelopak mata lengket dan lain sebagainya.
Namun, penyebab mata belekan pada bayi
dan balita lebih sering karena terjadinya infeksi virus yang sebenarnya
cukup dilakukan terapi dengan meningkatkan sistem imunitas tubuh bayi.
No comments:
Post a Comment