Indonesia
memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan
banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan.
Kerajinan Indonesia telah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang
sangat beragam, kreatif, inovatif, dan selalu berkembang mengikuti
kebutuhan dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, Indonesia dikenal
sebagai negara eksportir kerajinan yang dibuat dengan proses yang lebih
mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya mesin.
Pembuatan
produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah
lainnya. Setiap daerah memiliki jenis kerajinan lokal yang menjadi
unggulan daerah. Hal ini karena sumber daya alam setiap daerah berbeda.
Beberapa kerajinan bahan alam akan diuraikan secara singkat pada
penjelasan berikut. Namun, kerajinan bahan alam ini merupakan contoh
saja, kamu dapat mempelajarinya sebagai pengetahuan. 1. Mengenal Kerajinan dari Bahan Alam a. Tanah Liat
Kerajinan yang terbuat dari bahan
tanah liat biasa dikenal orang dengan kerajinan keramik. Asal kata
keramik adalah keramos (bahasa Yunani) yang artinya benda pecah belah
yang terbentuk dari tanah liat dan telah mengalami proses pembakaran.
|
Dalam pembuatan keramik, tanah liat
memiliki sifat plastis sehingga mudah dibentuk. Setelah itu, dapat
dibakar dalam tingkat pembakaran suhu 600 oC sampai 1.300 oC sesuai
jenis tanah liatnya sehingga tanah liat menjadi keras, padat, dan kedap
air.
Indonesia memiliki kerajinan keramik
dari berbagai daerah yang berciri khas. Setiap daerah mempunyai keunikan
dari bentuk, teknik hingga ragam hias yang ditampilkan. Kekayaan hayati
di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk
kerajinan keramik menjadi keramik Indonesia yang kental akan corak
budaya yang membedakannya dengan keramik China, Jepang, atau Eropa.
1) Bahan Pembuatan Keramik
Secara
garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri
atas 3 macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.
- Tanah liat (clay). Kandungan utama dari tanah liat antara lain Kaolinite (Al2O3.2SiO2.2H2O), Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan kandungan tanah liat memberikan sifat yang berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk pembuatan keramik antaralain Plastisitas (kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak), Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur), Bahan baku pasir (kwarsa), Fungsi (sebagai bahan non plastik).
- Pasir. Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak silikat dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.
- Feldspar. Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan keramik, dan Menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar yang diantaranya K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar.
- Kayu bulat/penggiling berguna untuk membuat lempengan.
- Meja putar berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau silinder.
- Tali pemotong berguna untuk memotong tanah liat atau mengambil keramik yang masih basah dari meja putar.
- Cetakan biasanya terbuat dari gips. bentuknya persis seperti model yang akan kita buat.
- Butsir berguna untuk membantu pembentukan tanah liat.
- Pisau pahat berguna untuk membuat dekorasi pada keramik.
- Sudip berguna untuk membuat hiasan saat tembikar masih basah.
- Tungku pembakaran berguna untuk membakar keramik yang sudah kering atau keramik berglasir.
Teknik Pembuatan Keramik
- Teknik Pijit Tekan. Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.
- Teknik Pilin. Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.
- Teknik slab (lempengan), cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau para penggemar keramik. Teknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.
- Teknik putar, teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong, guci dll.
- Teknik cetak, teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll.
Disamping cara-cara
pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk
keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin
genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif
seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.
Hasil karya tanah liat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di tempat terbuka tidak terkena sinar matahari secara langsung. Jika sudah kering, karya dapat dibakar menggunakan tungku keramik, dengan bahan bakar yang bervariasi seperti gas, kayu, minyak tanah atau listrik. Keramik yang dibentuk sudah dapat diberi dekorasi pada saat setengah kering atau saat sudah mengalami pembakaran pertama (bisque).
Dekorasi bertujuan agar keramik tampak lebih indah dan kuat. Keramik dari tanah liat bakaran tinggi, dapat dihias dengan pewarna glasir. Glasir adalah lapisan keras yang berkilap pada lapisan produk keramik. Jika menggunakan pewarna glasur, keramik harus dibakar secara khusus, yaitu dibakar dua kali, pertama pembakaran bisquit hingga 900 oC, lalu diglasir dan dibakar kembali hingga suhu 1.200-1.300 oC.
b. Serat Alam
Indonesia memiliki sumber daya alam berupa hutan yang tersebar di seluruh Nusantara. Selama ini hasil hutan nonkayu yang berasal dari tanaman yang dapat diperbaharui, belum sepenuhnya mendapatkan perhatian dari pemerintah. Padahal tanaman nonkayu memberikan kontribusi ekonomi dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan.
Bahan-bahan serat alam dapat diolah sehingga menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, dan tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam, makrame, dan merajut. Namun, ada juga yang menggunakan teknik tempel atau jahit. Untuk menghindari jamur, bahan serat alam harus direndam dahulu dalam waktu tertentu dengan larutan natrium benzoat atau zat lain yang dapat mengawetkan serat alam.
1) Bahan Serat Alam
Indonesia memiliki hutan tropis yang banyak menyimpan kekayaan alam kayu terbesar di dunia. Kayu-kayu yang dihasilkan pun banyak macamnya. Di antaranya: kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus, kayu sawo, kayu nangka, kayu kelapa, dan sebagainya. Produk kerajinan yang dihasilkan dari kayu juga bervariasi, mengikuti teknik pembuatan dan tekstur kayunya.
Kerajinan tangan dari kayu merupakan kerajinan yang memanfaatkan kayu sebagai bahan utama dalam pembuatannya. Proses pembuatan kerajinan kayu memiliki beberapa macam teknik. Diantaranya, Teknik Ukur, Pahat, Bubut, Strol, Tempel atau Sambung. Berikut adalah beberapa contoh gambar hasil kerajinan tangan dari kayu.
d. BambuHasil karya tanah liat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di tempat terbuka tidak terkena sinar matahari secara langsung. Jika sudah kering, karya dapat dibakar menggunakan tungku keramik, dengan bahan bakar yang bervariasi seperti gas, kayu, minyak tanah atau listrik. Keramik yang dibentuk sudah dapat diberi dekorasi pada saat setengah kering atau saat sudah mengalami pembakaran pertama (bisque).
Dekorasi bertujuan agar keramik tampak lebih indah dan kuat. Keramik dari tanah liat bakaran tinggi, dapat dihias dengan pewarna glasir. Glasir adalah lapisan keras yang berkilap pada lapisan produk keramik. Jika menggunakan pewarna glasur, keramik harus dibakar secara khusus, yaitu dibakar dua kali, pertama pembakaran bisquit hingga 900 oC, lalu diglasir dan dibakar kembali hingga suhu 1.200-1.300 oC.
b. Serat Alam
Indonesia memiliki sumber daya alam berupa hutan yang tersebar di seluruh Nusantara. Selama ini hasil hutan nonkayu yang berasal dari tanaman yang dapat diperbaharui, belum sepenuhnya mendapatkan perhatian dari pemerintah. Padahal tanaman nonkayu memberikan kontribusi ekonomi dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan.
Bahan-bahan serat alam dapat diolah sehingga menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, dan tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam, makrame, dan merajut. Namun, ada juga yang menggunakan teknik tempel atau jahit. Untuk menghindari jamur, bahan serat alam harus direndam dahulu dalam waktu tertentu dengan larutan natrium benzoat atau zat lain yang dapat mengawetkan serat alam.
1) Bahan Serat Alam
- Eceng Gondok. Tanaman eceng gondok juga bisa di buat berbagai kerajinan tangan karena seratnya yang lumayan cukup kuat jadi bisa dibuat berbagai aneka kerajinan tangan yang pasti eceng gondoknya harus di keringkan dulu agar mudah di bentuk.
- Daun Pandan. Pandan merupakan tanaman pantai yang dahulu tidak banyak dimanfaatkan. Namun sekarang ini, banyak perajin yang mulai memanfaatkan pandan untuk diolah menjadi berbagai aneka kerajinan. Pandan termasuk serat alam yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kerajinan.
- Sabuk Kelapa. Pohon kelapa merupakan pohon yang semua bagian dari pohonnya mempunyai nilai guna. Dari akar sampai daun pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Salah satu dari bagian pohon kelapa yang dapat dimanfaatkan adalah sabut atau serabut kelapa (kulit buah kelapa). Dari sabut kelapa dapat diperoleh serat dan serbuk sabut kelapa yang dapat diolah menjadi berbagai produk.
- Pelepah Pisang. Sebagain besar orang menganggap pelepah pisang (kering) adalah sampah yang tidak berguna. Bahkan terkadang oleh orang tua dibakar karena dianggap mengotori kebun. Namun kini pelepah pisang bisa dijadikan karya seni lukisan yang indah dan bernilai ekonomi tinggi. Lagi-lagi tangan-tangan orang kreatif yang menjadikan limbah seperti itu sebagai sebuah berkah.
- Kulit Jagung. Sebahagian dari kita menganggap pada bahagian jagung yang bernilai tinggi adalah bijinya saja. Namun tanpa kita sadari kulit dari jagung bisa kita manfaatkan sebagai hasil kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi. Kulit jagung dapat kita jadikan kerajinan seperti rangkaian bunga ataupun hiasan yang benilai jual tinggi. Tergantung dari hasil kreatifitas kita masing-masing.
Indonesia memiliki hutan tropis yang banyak menyimpan kekayaan alam kayu terbesar di dunia. Kayu-kayu yang dihasilkan pun banyak macamnya. Di antaranya: kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus, kayu sawo, kayu nangka, kayu kelapa, dan sebagainya. Produk kerajinan yang dihasilkan dari kayu juga bervariasi, mengikuti teknik pembuatan dan tekstur kayunya.
Kerajinan tangan dari kayu merupakan kerajinan yang memanfaatkan kayu sebagai bahan utama dalam pembuatannya. Proses pembuatan kerajinan kayu memiliki beberapa macam teknik. Diantaranya, Teknik Ukur, Pahat, Bubut, Strol, Tempel atau Sambung. Berikut adalah beberapa contoh gambar hasil kerajinan tangan dari kayu.
Kerajinan kayu atau sering disebut woodcraft bagi
masyarakat Indonesia merupakan produk yang sudah lama ditekuni dan
menjadi salah satu kekayaan seni kriya yang dikenal hingga ke
mancanegara. Daerah-daerah seperti di Kalimantan, Jawa Tengah, Sulawesi,
Bali, dan Papua memiliki jenis kerajinan kayu yang berbeda- beda
sehingga makin menambah keragaman budaya negeri ini. Kerajinan kayu
woodcraft tersebut ketika ditekuni ternyata bisa menjadi sebuah usaha
yang memiliki prospek menjanjikan, terutama bagi daerah yang selama ini
menjadi salah satu tujuan wisata baik domestik maupun mancanegara
Setiap daerah memiliki motif atau corak ukir yang berbeda.
Setiap motif mempunyai nilai keindahan dan keunikan serta makna simbolis
yang penuh perlambangan dan juga nasihat. Beberapa daerah yang dikenal
ukiran atau pahatannya adalah Jepara, Yogyakarta, Cirebon, Bali, Toraja,
Palembang, Kalimantan, dan masih ada daerah lainnya. Kita perlu
mengenal dan melestarikan motif ukir
1) Teknik Pembuatan
Dari teknik pembuatannya, bebrapa langkah pengerjaan pada umumnya, yaitu:
1) Teknik Pembuatan
Dari teknik pembuatannya, bebrapa langkah pengerjaan pada umumnya, yaitu:
- Pertama-tama penyiapan bahan baku kayu, umumnya menggunakan mesin potong kayu dan alat pengering.
- Kedua pembentukan dibuat menggunakan gergaji dan alat pahat.
- Ketiga pembentukan halus atau pengukiran dengan menggunakan alat pahat.
- Keempat penghalusan biasanya menggunakan amplas.
- Finishing biasanya dibantu dengan mesin semprot cat dan kuas untuk mewarnai
2) Alat Pembuatan
3) Aneka Produk Kerajinan dari Kayu
Indonesia
memiliki kekayaan budaya, begitu juga ragam hias Nusantara. Setiap
daerah mempunyai ragam hias yang berbeda ciri khas yang satu dengan
lainnya. Ragam hias Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang belum dapat
disaingi oleh bangsa lain di dunia.
Bambu dapat dijadikan berbagai produk
kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi tinggi. Sejak ratusan tahun
lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan,
mulai dari yang paling sederhana seperti tempat jemuran hingga tikar dan
anyaman yang rumit. Sampai saat ini, bambu masih digunakan untuk
keperluan tersebut. Bahkan saat ini, produk kerajinan bambu tampil
dengan desain lebih menarik dan artistik hingga kini banyak digunakan di
hotel-hotel berbintang, cottages, spa, butik, bank, toko serta interior
bangunan modern.
Beberapa teknik dalam pembuatan
kerajinan bahan alam dari bambu adalah teknik anyaman dan teknik
konstruksi tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di
mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.
Bahan dan Alat Kerajinan Bambu dan Aneka Kerajinan Bambu
e. Kulit
Kulit yang dihasilkan dari hewan
seperti: sapi, kambing, kerbau, buaya, dan hewan lainnya dapat dijadikan
sebagai bahan dasar kerajinan. Proses pembuatan bahan baku kulit cukup
sederhana. Kulit hewan potong dicuci bersih terlebih dahulu,
direntangkan, lalu dijemur langsung dengan sinar matahari
hingga kering. Sesudah kering, kulit digosok untuk menghilangkan bulu
dan kotoran dengan menggunakan pisau penyayat. Kemudian kulit dicuci
bersih dan dijemur kembali. Setelah itu, kulit baru dapat dipergunakan.
Proses pengeringan seperti ini dinamakan proses menyamak kulit mentah
yang biasanya dipergunakan untuk pembuatan wayang kulit, kipas, hiasan,
aksesori busana tari, dan sebagainya.
Namun,
ada lagi proses kulit yang disamak yang dapat dijadikan benda kerajinan
seperti tas, sepatu, dompet. Teknik yang digunakan dalam membuat motif
pada kerajinan wayang kulit adalah teknik pahat dan sungging. Namun,
dikenal pula teknik lain untuk pembuatan kerajinan kulit seperti teknik
rekat, jahit, tekan (press), dan teknik pahat.
f. Logam
Sebagai
pengetahuan, kamu perlu mengetahui bahwa bahan buatan yang termasuk
dalam kategori logam juga banyak macamnya, seperti: emas, perak,
perunggu, aluminium, besi, dan kuningan. Daerah penghasil kerajinan emas
terdapat di Kalimantan Selatan maupun Jawa. Kerajinan perak terdapat di
daerah Yogyakarta, Sumatra Barat, dan Bali.
Bahan alam logam banyak dibuat
sebagai perhiasan atau aksesori kemudian berkembang pula sebagai benda
hias dan fungsional lainnya, seperti: gelas, teko, nampan, wadah
serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan. Logam memiliki
sifat keras sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak
mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/pemanasan dan tempa.
g. Batu
Bumi Indonesia terhampar luas ragam
bebatuan yang berkilau dan beraneka warna. Turis mancanegara kagum
dengan warna warni bebatuan Indonesia. Daerah Martapura, Kalimantan
merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik, Tulungagung
menghasilkan batu marmer, Pacitan menghasilkan batu mulia beraneka ragam
bentuk dan warna. Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna
sebagai produk kerajinan seperti: aksesori pelengkap busana, juga
sebagai penghias benda, penghias interior dan eksterior. Teknik
pengolahan batu warna sebagai produk kerajinan harus digerinda dahulu,
kemudian dirangkai. Untuk interior dan eksterior, digunakan teknik pahat
dan ukir.
No comments:
Post a Comment